Sunday 20 October 2013

baju bodo, kekayaan budaya bugis


ada ga sih yg masih ga tw baju bodo itu apa?
well, skarang sy akan menjelaskn sedikit tentang baju bodo atau bisa juga disebut baju tokko.
baju bodo itu adalah baju adat perempuan di tanah bugis sulawesi selatan, bentuknya segi empat dengan potongan simetris dan ketika dipakai akan memberikan efek menggembung/longgar, sehingga baju bodo ini bisa dibilang all size.

ternyata baju bodo merupakan salah satu pakaian adat tertua di dunia lohh, hal ini pernah diungkapakan oleh perancang busana Oscar Lawalata dalam festival busana nusantara 2007.

baju bodo/tokko dulunya terbuat dari kain musin. kain musin itu adalah kain tenunan dari katun yg tipiiis banget sehingga membuat tampilan baju bodo transparan dan memperlihatkan dada serta lekuk tubuh pemakainya (karena dipakai tanpa penutup payudara). untunglah sekarang ini baju bodo sudah memiliki kemben dan bahkan skarang ini lebih banyak diminati baju tokko yang tidak transparan.
dahulu, baju bodo hanya digunakan pada upacara adat atau pernikahan, namun seiring berjalannya waktu, penggunaannyapun mulai direvitalisasi melalui acara lain seperti menari, menyambut tamu agung, hingga pakaian pesta.

ternyata memakai baju bodo itu ada aturannya lohh

jingga: anak perenpuan 10 tahun
jingga & merah: gadis umur 10-14 thn
merah: perempuan 17-25thn
putih: dukun
hijau: bangsawan
ungu: janda

berdasarkan aturan dari nenek moyang itulah mengapa pada pesta pernikahan di tanah bugis, kebanyakan para pengantin mengenakan warna hijau, karena warna hijau melambangkan mereka adalah kaum bangsawan atau keturunan 'Andi'.

ketika memakai baju bodo, tentunya harus satu set donk, selain sarung sutra lipa' sabbe kira2 apa lagi ya kelengkapan dari pakaian ini?

kita mulai dari kepala, sanggul yang digunakan disebut teppo jakka/simpolong tempong, ditambah dengan aksesoris bando (saloko) hiasan kepala yang terinspirasi dari keagungan merak, pinang goyang, serta bunga saloko yang ditaruh pada sisi kiri dan kanan sanggul. pada keadaan tertentu, hiasan rambut semakin dipercantik dengan dadasa, yaitu lukisan siluet bunga teratai (bunga suci dan kaya kegunaan) pada dahi. biasanya sih yang menggunakan dadasa ini adalah pengantin wanita & paseppi perempuan, namun sy jg pernah menggunakan dadasa ini ketika membawakan tari bugis.
untuk daerah telinga menggunakan bangkarak, yaitu anting2 bewarna emas yang menjuntai panjang.

sima simang menyerupai kain kecil penuh hiasan berbentuk persegi panjang dengan tali pada kedua ujungnya (diibaratkan sebagai gelang). digunakan pada daerah lengan atas dengan cara diikat, untuk memberi kesan gembung pada bagian lengan.

pada bagian dada dihiasi dengan kalung besar bersusun (rantekote) yang menutupi hampir selueuh bagian dada. pada jaman kerajaan dulu, semakin panjang susunan kalung ini, semakin tinggi kedudukan org tersebut. selendang/selempang, jika masih gadis ditaruh di sebelah kiri, apabila sdh menikah di sebelah kanan.

untuk gelang ada 2jenis, yaitu ponto karrok tedong (gelang berbentuk tabung) ini digunakan oleh masyarakat biasa, dan ponto bossak yaitu gelang 14 susun, biasanya dipakai oleh kaum bangsawan.

waaahhh banyak dan ribet ya? iya emang istilahnya rompa lahh, dan keseluruhan pakaian ini mencerminkan bahwa budaya bugis megah dan mewah. namun dibalik kemewahan itu, juga menandakan keagungan karya budaya indonesia serta kesakralan baju adat itu sendiri.






No comments:

Post a Comment